Kamis, 09 Juni 2011

In My Mind ........ My Lovely Mother

12 tahun yang lalu, terpatri jelas dalam ingat ku.

Gundah, gelisah, semua perasaan tak nyaman itu menghinggapi ku.

Lantunan-lantunan surat Yasin itu tak juga membuat ku tersadar akan keadaan ganjil tsb.

Dalam keluguan ku, mereka membohongi ku. Mereka berkata ini adalah sebuah perayaan keselamatan.

Ku tatap satu per satu setiap orang, mata mereka merah dan sembab.

Tapi aku tak menemukan 1 orang di kerumunan itu.


Mamah.


Terakhir kali aku berjumpa dengannya, 3 hari yang lalu. Di ICU itu, dia koma.

Tapi hari ini....

Ku cari dia di ruangan itu. Tak ku temukan.

Panik.

Namun saat kepala ini menoreh ke belakang, ku temui sosok dirinya.

Terbaring. Tertutup kain bermotif batik hitam, seperti hati ku yang juga kelam.

Ku hampiri dan ku buka. Ada segaris senyum di bibir nya. Dia pucat. Dia tertidur.

TIDUR UNTUK SELAMANYA.

Air yang mengalir dari kedua mata ku, rasanya tak kan pernah habis untuk menangisi kepergian mu seumur hidup ku.

Andai saat itu aku yang berada disana. Menggantikan mu.

Jika kau ada d ujung bumi ini, aku pasti akan mencari mu dan bertemu dengan mu. Tapi kini kau berada di tempat yang tak bisa ku gapai. Kau ada di dunia berbeda.

Bunda ku, ibu ku tercinta, mamah ku tersayang, KARTINI, aku merindukan mu.


Selasa, Bandung, 7 September 1999.

Kamis, 02 Juni 2011

GET MORE MONEY

A. MASALAH

Pada masa kini semua hal tentunya menggunakan uang. Dipercaya atau tidak, tidak ada yang gratis di dunia ini. Contohnya untuk hal sepele seperti buang air kecil. Kita harus mengeluarkan uang untuk melakukan hal itu walaupun dengan nominal uang yang kecil. Apalagi untuk hal-hal lain yang harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Seperti yang sedang saya hadapi untuk membayar uang kuliah.

Kehidupan keluarga yang berekonomi pas-pasan menuntut saya untuk me-manage uang sepintar mungkin. Berbagai kebutuhan primer seperti biaya persemester yang menggila, membeli buku, dll. Juga untuk kebutuhan sekunder lainnya, seperti uang transportasi dan konsumsi.

Sepintas saya berpikir kekurangan finansial tersebut berasal dari takdir Ilahi. Semua itu memang benar adanya, namun bila saya berpikir lebih jauh, hal itu berasal dari kurang berkembangnya pemikiran saya untuk mendapatkan uang lebih serta kurang pekanya saya terhadap kegiatan wirausaha.

B. PEMECAHAN MASALAH

Sebenarnya banyak sekali pemecahan masalah yang bersifat instan saat ini, namun kita hidup di dunia ini tak lepas dari pengawasan Yang Maha Melihat. Untuk mengatasi masalah tersebut terdapat beberapa option pemecahan masalah yang tentunya halal, diantaranya :

· Mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mendapat peluang usaha dengan modal minim.

· Meningkatkan rasa percaya diri dan mempersiapkan mental untuk berwirausaha.

· Mencari tahu mengenai beasiswa untuk meringankan biaya perkuliahan.

· Mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan.

· Membawa bekal makanan dari rumah. Selain terjamin kebersihannya, hal itu pun dilakukan untuk menekan pengeluaran konsumsi, seperti membawa air minum sendiri.

· Menyisihkan uang lebih (menabung).



C. KESIMPULAN



Masalah keuangan ini merupakan masalah riil. Tak bisa dipungkiri hal itu menyangkut berjalannya proses kuliah. Kita harus pintar-pintar mengatur agar pengeluaran tidak melampaui pendapatan.
Usaha ini juga dapat membantu kita untuk mempersiapkan mental wirausaha di masa yang akan datang. Jangan hanya bercita-cita menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun saya beranggapan bercita-cita menjadi seorang wiraswasta adalah hal mulia, dimana tidak hanya untuk meningkatkan taraf ekonomi sendiri, tapi juga membuka lowongan pekerjaan bagi para pengangguran di daerah.

Mencari uang lebih disini bukan dimaksudkan untuk dipergunakan berfoya-foya. Namun untuk menunjang/membantu meringankan beban orang tua. Selain itu diharapkan hal ini tidak menggangu konsentrasi kuliah, jangan sampai kita melupakn tujuan kita kuliah, yaitu BELAJAR.

Diambil dari salah satu tugas Ilmu Alamiah Dasar.